Senin, 14 Desember 2015

KETERBATASAN MELAHIRKAN KREATIVITAS

Sebuah pengalaman sarat makna Program Kemitraan Guru SMP Berprestasi
di kawasan Indonesia Timur

Di atas awan berarak putih dilapisi kabut tipis, biru langit dan biru laut, biru tak terbatas, dalam perjalanan ini menikmati hamparan pulau-pulau kecil di sekitar pulau Ternate, negeri pulau-pulau, negeri laut-laut. Inilah negeriku. Menginjakkan kaki di bumi Ternate membuat ingatan seakan terbang ke masa kecil ketika mengikuti pelajaran Sejarah di sekolah dasar. Kerajaan Ternate-Tidore dengan rajanya Sultan Baabulah. Perasaan ini sungguh mengharu biru, berada di kawasan Indonesia Timur yang sebelumnya hanya ada dalam angan-angan. Berkat program kemitraan ini, Maluku Utara dapat dijelajahi.
=====
Pada tanggal 28 September hingga 1 Oktober 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan memanggil peserta Kemitraan Guru SMP Berprestasi ke Sekolah Mitra untuk diberikan pembekalan di Hotel Ahadiat Bandung. Tujuan dari program kemitraan adalah peningkatan mutu guru yang berimplikasi positif terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional di kawasan Indonesia timur.
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 22 Oktober-31 Oktober 2015. Jadwal penerbangan yang terbatas, membuat Tim Maluku Utara berinisiatif untuk memulai perjalanan lebih awal. Perjalanan diawali dari daerah asal Martapura, Kalimantan Selatan pada tanggal 21 Oktober 2015 menuju Surabaya dan dilanjutkan ke kota Manado. Perjalanan memang menguji kesabaran, menikmati detik-detik berlalu karena jadwal penerbangan yang selalu tertunda.  Alhasil kedatangan di Manado disambut hangatnya sore ketika saya melirik jam di tembok Hotel Manado Inn menunjukkan pukul 16.00 WITA, dilanjutkan menikmati keindahan kota Manado, Jembatan Soekarno, pantai Malalayang dan teluk Manado di sore hari. Kami menginap di Manado satu malam dan akan melanjutkan perjalanan besok harinya pada pukul 06.40. 


Manusia memang sudah merencanakan segala sesuatunya dengan baik, namun apa hendak dikata takdir berkata lain. Pada tanggal 22 Oktober 2015, penerbangan ke Kao, Halmahera Utara tidak dapat dilanjutkan terkendala alasan cuaca. Kebakaran hutan di Halmahera Utara menyebabkan pekatnya kabut asap dan memberi dampak kepada jalur penerbangan. Penerbangan ke Bandar Udara Kuabang Kao, Halmahera Utara dipindahkan menuju Bandar Utara Sultan Baabullah Ternate. Tim Maluku Utara terbang ke Ternate pada pukul 09.30 WITA selama kurang lebih satu jam.
  

Tim kami harus melanjutkan petualangan lagi melalui jalur laut dari pelabuhan Ternate dengan Speed Boat selama setengah jam. Sungguh indah kepulauan di Maluku Utara dengan airnya yang bening. Dan kami tiba di Pelabuhan Sofifi siang hari. Dari Sofifi, menggunakan jalur darat menuju Tobelo dengan waktu tempuh kurang lebih delapan jam. Melewati jalan yang berliku di antara perbukitan, indahnya kebun kelapa, cengkeh dan pala di kiri kanan merupakan pengalaman yang menyenangkan di Halmahera Utara dengan segala tantangan alamnya. Di Sofifi memang sedang gencar-gencarnya dibangun perkantoran baru karena menjadi ibukota provinsi Maluku Utara. Pada pukul 20.00 WIT, Tim Maluku Utara tiba di Tobelo dan kami menginap di hotel Elizabeth Tobelo.

           
            Provinsi Maluku Utara terkenal dengan hasil tambangnya yaitu batu Bacan; Bacan Doko dan Bacan Palamea. Oleh karena itu, kami bersepakat Tim Maluku Utara menjadi Tim Batu Bacan. Pada tanggal 23 Oktober 2015, Tim Batu Bacan melapor dan bersilaturrahim dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Halmahera Utara. Kepala Dinas sangat menyambut baik program kemitraan ini dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena telah menjadikan Kabupaten Halmahera Utara sebagai tuan rumah kemitraan. Kepala Dinas menambahkan bahwa guru-guru di Halmahera Utara perlu meningkatkan kompetensi mereka baik dalam kompetensi pedagogic maupun professional.


            Hari berikutnya, tanggal 24 Oktober 2015, Tim Batu Bacan melapor dan berkoordinasi dengan Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Tobelo. Kegiatan pemaparan materi bagi guru-guru dilaksanakan pada saat siswa sedang mengikuti kegiatan pemilihan pengurus OSIS. Materi yang dipaparkan antara lain implementasi Kurikulum 2013, penilaian, penulisan laporan PTK,  model-model pembelajaran dan ICT, media pembelajaran dan pemberdayaan MGMP. Para guru-guru mengikuti paparan materi dengan sangat  antusias. Disadari bahwa implementasi Kurikulum 2013 yang hanya satu semester di sekolah ini masih menyisakan banyak pertanyaan dan kendala. Pertanyaan yang muncul berkenaan dengan penilaian Kurikulum 2013yang masih dirasakan kerumitannya. Dari Tim Batu Bacan memberikan solusi dengan memberikan contoh cara memasukkan nilai beserta file penilaian. Dengan demikian, guru akan sangat terbantu dan proses penilaian pun dapat diselesaikan dengan cepat dan tuntas.


            Berkaitan dengan pembelajaran, guru IPA mengeluhkan dengan ketersediaan alat peraga yang terbatas. Semestinya, keterbatasan tidak membuat guru-guru berputus asa dan mengajar seadanya, namun keterbatasan seharusnya  melahirkan kreativitas. Guru dapat membuat alat peraga sederhana dengan menggunakan bahan dari kayu, kardus bekas, kertas bekas, dan lain-lain. Jika guru mampu berkreasi dalam pengembangan alat peraga tersebut, keterbatasan itu akan dapat diatasi.
            Kunjungan ke sekolah selanjutnya adalah SMP Negeri 5 Halmahera Utara yang berada di Galela, satu jam perjalanan dari Tobelo. Permasalahan yang dihadapi guru-guru pun masih berkisar pada penilaian Kurikulum 2013 dan guru-guru sangat antusias dalam mengikuti penjelasan dari Tim Batu Bacan. Dalam penguasaan bahasa Inggris, salah satu guru bahasa Inggris di sekolah ini sudah berbagi pengalaman beliau bagaimana agar siswa tertarik untuk mempelajari bahasa Inggris  dengan membuka kursus untuk siswa di sekitar SMP Negeri 5 Halmahera Utara. Terbukti dengan berhasilnya siswa di sekolah ini meraih juara storytelling tingkat kabupaten. Alhamdulillah, patut diacungkan jempol prestasi yang telah diraih sekolah ini.
           

Pemaparan tentang model-model pembelajaran semakin menyadarkan dan memberikan pencerahan bagi guru agar dapat diimplementasikan dalam kegiatan belajar-mengajar. Paparan media pembelajaran yang disampaikan diharapkan dapat menginspirasi guru-guru untuk mengembangkan media baik itu yang sederhana maupun yang berbasis teknologi.
            Hari terus berganti, Tim Batu Bacan mengunjungi sekolah berikutnya yaitu SMP Kristen Tobelo. Dari hotel hanya perlu waktu lima menit untuk tiba di sekolah ini. Yang dipaparkan masih berkisar tentang implementasi Kurikulum 2013, penilaian, penulisan laporan PTK,  model-model pembelajaran dan ICT, media pembelajaran dan pemberdayaan MGMP.  Yang menarik di sekolah ini, guru-guru termotivasi untuk mempraktikkan model-model pembelajaran yang dicontohkan Tim Batu Bacan. Meskipun satu contoh model pembelajaran ‘Make a Match” diberikan untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, hal ini memberikan pencerahan bagi guru lain untuk menggunakan model pembelajaran ini dalam mata pelajaran yang diampu. Alhamdulillah, guru-guru sangat antusias dan terlibat langsung dalam praktik pembelajaran. Tepatlah jika dikatakan “Learning by Doing” (Belajar sambil Melakukan).


            Pengalaman terus bertambah seiring dengan kunjungan berikutnya ke SMP Negeri 6 Halmahera Utara yang ditempuh selama satu jam. Mendengar pengalaman guru-guru di sana, rasanya hati ini begitu tersentuh. Jarangnya mengikuti pelatihan dan tidak aktifnya MGMP membuat guru-guru kurang mampu menjawab semua kendala yang dialami dalam menjalankan tugas. Bahkan salah seorang guru pun ada yang berseloroh, “Tidak Usahlah kami ini berangkat keluar negeri, cukup mengikuti pelatihan di Jakarta saja, rasanya senang sekali,” karena mengetahui bahwa Tim Batu Bacan memiliki pengalaman keluar negeri.



            Berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada guru-guru di sekolah tersebut menjadi hal yang sangat luar biasa bagi kami meskipun kami bukanlah guru yang tahu segalanya. Kami berbagi berdasarkan apa yang kami miliki dan disambut dengan sangat baik oleh para guru.
            Kunjungan terakhir adalah SMP Negeri 6 Satu Atap Kakara yang berada di pulau seberang dari Tobelo. Dalam perjalanan satu jam menuju ke Pulau Kakara, pemandangan sungguh indah. Sejauh mata memandang, beragam pulau di hadapan. Kekayaan lautnya dan alaminya terumbu karang membuat kami bersyukur akan kekayaan alam Indonesia.



Di antara keterbatasan akses teknologi, guru-guru bersemangat mengajar siswa-siswa SD dan SMP. Keterbatasan dalam jumlah guru pengajar, mendorong Dinas Pendidikan setempat merekrut guru dalam program Sarjana Mengajar di Daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (SM3T). Upaya ini dapat menjadi solusi kekurangan guru di daerah tersebut. Guru-guru sangat menghargai apa yang Tim Batu Bacan berikan. Ke depannya, diharapkan guru semakin kreatif dalam pengelolaan pembelajaran berdasarkan pencerahan yang mereka peroleh dari tim ini.


            Pengalaman mengajar IPA di satu kelas memberikan sinyal bahwa para siswa memiliki potensi yang besar untuk maju. Para siswa dengan sangat aktif menjawab pertanyaan guru, dan jika terus diasah tidak mengherankan jika para siswa nantinya akan menjadi sarjana kelautan dan perikanan, dan pakar pertanian.


Sambutan yang hangat dari para guru dan siswa menambah keceriaan kami di Pulau Kakara. Tarian Tide-tide dan Cakalele semakin menambah keakraban kami. Kami pun larut dan tergoda untuk ikut menari bersama. Inilah Indonesia, Tidak Bhinneka Bukan Indonesia. Pengalaman sarat makna ini tidak akan terlupakan bagi Tim Batu Bacan. Pengabdian yang tulus, semoga memacu kami untuk terus bersyukur, berjuang, dan berkarya sebagai guru.
Di dalam perjalanan pulang ke Tobelo, terciptalah puisi sebagai ungkapan hati seorang guru …
Ketika dermaga tujuan jauh di seberang
Ketika jarak luas terbentang
Waktu terasa amat bernilai
Diri ini tertunduk lunglai

Yaa Rabbi
Maafkan hamba yang baru sadari
Betapa melimpah anugerah ini
Ampuni hamba yang lupa akan diri
Begitu banyak yang telah diberi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar