Bagi kita yang terbiasa dengan suhu
di kisaran 230 C
sampai dengan 360 C, Suhu
9 0 C terasa “sesuatu”
sekali. Wajar sekali kalau
orang tidak mau berlama -
lama di luar dan bergegas untuk masuk ke gedung ataupun rumah masing – masing. New Zealand
sedang memasuki musim dingin saat
kami melaksanakan kegiatan Pertukaran PTK dan kerja sama Internasional PTK SMP di New
Zealand. Kegiatan ini merupakan bentuk penghargaan
pemerintah kepada PTK SMP berprestasi tingkat
nasional tahun 2014 yang lalu.
Ada 10 orang dalam
rombongan tersebut yakni 3
orang guru ( Kalsel, Lampung dan Sulbar), 4 orang Kepala Sekolah ( Kepri, DIY, NTT, dan
NTB), 2 orang pengawas ( Kepri dan
Banten), dan 1 staf dari Direktorat Pembinaan PTK Dikdas, Kemdikbud.
Agenda kegiatan
yang dilaksanakan adalah Short
Course di Massey University, Palmerston North, New Zealand, di mana
melalui kursus singkat ini
peserta dibekali informasi
tentang sistem pendidikan di New Zealand dan pengetahuan tentang kepemimpinan,
manajemen organisasi sekolah, serta
informasi tentang pengawasan sekolah. Selain
itu dilaksanakan pula kunjungan ke beberapa sekolah untuk melihat dan menggali langsung
implementasi sistem pendidikan di sana. Tak
ketinggalan kunjungan ke KBRI New Zealand dan tempat-tempat tertentu untuk mengenal sosial budaya
masyarakat di sana.
SISTEM
PENDIDIKAN DI NEW ZEALAND
Apa yang berbeda dari
sekolah di New Zealand dengan Indonesia? Sejak usia berapa anak-anak mulai masuk SD?
Apakah semua anak naik kelas? Berapa jumlah murid di kelas? Apa yang diajarkan?
Itu adalah sebagian dari
contoh pertanyaan -
pertanyaan yang ada dibenak kita tentang
pendidikan di New Zealand.
Secara empirik New Zealand adalah salah satu negara yang memiliki
tingkat pendidikan yang baik di dunia dan memiliki sistem pendidikan dan
karakter disiplin yang hampir merata di setiap daerah di New Zealand.
Sebagaimana telah diketahui bahwa sistem pendidikan di New Zealand telah diakui
sangat baik oleh berbagai survei internasional, termasuk program untuk
penilaian siswa internasional, Programme
For International Student Assessment (PISA).
Di negara ini jenjang pendidikan SD sampai dengan SMA dibagi
menjadi 2 jenjang, yaitu jenjang yang disebut dengan primary school – pendidikan dasar (year 1 s/d year 8) dan secondary school – pendidikan
menengah (year 9 s/d year 13). Primary school dimulai dari kelas 1
sampai dengan kelas 6 dan kemudian diteruskan ke intermediate
school untuk kelas 7 dan 8. Anak – anak wajib masuk primary school ketika berusia 6 tahun bahkan usia 5 tahun pun sudah diperbolehkan. Tidak seperti di Indonesia
dimana SD kelas 1 dimulai pada awal tahun ajaran untuk semua anak, maka di sini setiap anak bisa masuk ke primary
school begitu mereka berulang tahun umur 5 tahun, kapanpun jatuhnya
hari ulang tahun tersebut. Kalau ulang tahunnya jatuh di setengah tahun
pertama, anak tersebut masuk kelas 1. Tetapi bila anak tersebut berulang tahun
di setengah tahun kedua maka begitu masuk primary
school dia dimasukkan ke kelas 0.
Waktu pelaksanaan Sekolah dibagi menjadi 4 terms (triwulan) di mana awal tahun pelajaran dimulai dari sekitar akhir Januari atau awal Februari dan
berakhir pada pertengahan Desember setiap tahunnya. Setiap akhir term ada masa libur.
Sekolah berlangsung setiap hari Senin sampai dengan Jum’at dari pukul 9 pagi sampai 3 siang.
Ada delapan bidang ilmu yang
diajarkan di primary school
yaitu: English, Arts, Health
and Physical Education, Learning Languages, Mathematics and Statistics,
Science, Social Sciences, dan
Technology. Semua pelajaran ini diberikan dalam situasi yang
menyenangkan namun merangsang anak untuk berpikir kritis. Dengan suasana kelas
yang menyenangkan dan cara mengajar yang child-centred
serta rasio murid dalam satu kelas per satu guru sekitar 1:20 an, memungkinkan anak untuk mengembangkan potensinya.
Kelas begitu hidup
dan hangat. Suasana enjoyable
learning benar - benar tercipta, jauh dari tekanan. Susunan pola meja dan kursinya pun diatur
sesuai dengan keinginan. Tampak sekali bahwa siswa sangat menyenangi semua
pelajaran yang mereka terima, mereka sangat bersemangat. Siswa juga sangat
percaya diri dalam mengemukakan tentang apa yang telah mereka baca, tulis, dan
pikirkan. Siswa sudah dikenalkan dengan teknologi sedini mungkin. Mereka
juga diajarkan untuk bertanggung jawab
dan setiap ada keberhasilan
selalu dirayakan sebagai
bentuk penghargaan.
Tidak ada
istilah tidak naik kelas. Berdasarkan kemampuannya setiap anak dimasukkan dalam
kelompok-kelompok kecil di dalam kelas sehingga setiap anak merasa percaya diri dengan
kemampuannya. Hasil evaluasi belajar (rapot) tidak diberikan dalam angka,
tetapi dalam bentuk uraian. Setiap sekolah mempunyai program pemberian
penghargaan untuk murid-murid yang berprestasi. Ada standard yang berlaku secara nasional dan cara-cara evaluasi tertentu
yang dipakai untuk menilai prestasi murid,
tetapi mereka tidak melaksanakan ‘ujian nasional.
Apakah ada sekolah favorit? Sebenarnya tidak ada sekolah favorit, walaupun sebagian migran menganggap sekolah-sekolah tertentu itu lebih bagus daripada yang lainnya. Penilaian sekolah didasarkan pada tingkat sosial ekonomi murid-murid yang belajar di sekolah tersebut yang dikenal dengan istilah decile sekolah. Setiap sekolah memiliki decile yang diberikan oleh pemerintah dan dinilai setiap lima tahun atau bisa lebih cepat bila diminta oleh sekolah yang bersangkutan. Decile rating berkisar dari 1 sampai 10 dan rating ini menunjukkan tingkat sosial ekonomi murid-murid yang belajar di sekolah tersebut dan bukan mutu sekolah.
Apakah ada sekolah favorit? Sebenarnya tidak ada sekolah favorit, walaupun sebagian migran menganggap sekolah-sekolah tertentu itu lebih bagus daripada yang lainnya. Penilaian sekolah didasarkan pada tingkat sosial ekonomi murid-murid yang belajar di sekolah tersebut yang dikenal dengan istilah decile sekolah. Setiap sekolah memiliki decile yang diberikan oleh pemerintah dan dinilai setiap lima tahun atau bisa lebih cepat bila diminta oleh sekolah yang bersangkutan. Decile rating berkisar dari 1 sampai 10 dan rating ini menunjukkan tingkat sosial ekonomi murid-murid yang belajar di sekolah tersebut dan bukan mutu sekolah.
Decile
rating 1 menunjukkan bahwa rata-rata murid yang sekolah di sekolah tersebut
datang dari tingkat sosial ekonomi rendah. Sedangkan decile rating 10 berarti
rata-rata murid yang sekolah di sekolah tersebut datang dari tingkat sosial
ekonomi tinggi. Penilaian ini berdasarkan kondisi sosial ekonomi lingkungan tempat tinggal siswa di sekolah tersebut dan
data sensus. Apakah dengan demikian ada perbedaan dalam fasilitas sekolah atau
kualitas guru? Tidak sama sekali. Baik sekolah-sekolah yang memiliki decile rating rendah
maupun yang tinggi memiliki fasilitas, kualitas guru dan mutu pengajaran yang
sama karena semuanya dimonitor oleh pemerintah. Sarana prasarana sekolah umumnya sangat lengkap dan baik
sehingga mampu mengakomodir berbagai kegiatan pembelajaran termasuk kegiatan
ekstrakurikuler.
Pengembangan keprofesian, karier dan
kinerja guru dan bawah pembinaan
dan pengawasan sebuah lembagayang
bernama Educational Review Office (ERO) yang
melakukan tugasnya untuk melihat perkembangan peningkatan profesional guru.
Ada
lagi lembaga yang bernama
Board of Trustees (BoT), sebuah
lembaga yang terdiri dari 5
orangtua, 5 guru dan kepala sekolah. Lembaga ini memiliki
kewenangan yang luas termasuk melaksanakan rekrutmen guru. Dalam hal manajemen sekolah, ada aturan – aturan tertentu yang
diterapkan, dimulai dari model
rekrutmen kepala sekolah yang
harus memenuhi professional standard tersendiri, hingga
hal -
hal lainnya seperti;
o
Struktur organisasi sekolah tergantung
pada besar
kecilnya sekolah
o
Alur penyusunan program
sekolah dimulai dari review kurikulum yang kemudian difokuskan kepada kelemahan
yang ditemukan.
o
Pembuatan
target tahunan yang harus dikomunikasikan dengan BoT (Board of Trustees).
o
Membuat
perencanaan 5 tahunan atau 10 tahunan untuk pengembangan infrastuktur.
o
Besaran gaji pendidik
berdasarkan pengalaman dan kualifikasi
guru.
o
Adanya insentif bagi guru
yang memiliki tugas tambahan.
o
Dalam hal pemecatan
guru, ada
regulasi tertentu yang harus diikuti sehingga pemecatan guru
bukanlah hal yang mudah.
o
Umur
pensiun seorang guru di New Zealand adalah 65 tahun.
Satu hal lagi yang menarik adalah penghormatan mereka terhadap budaya
lokal atau leluhur. Mereka
masih melestarikan budaya dan bahasa Māori – sebagai penduduk dan bahasa
asli di
New Zealand. Penulisan nama -
nama jalan, tempat
- tempat umum menggunakan bahasa Māori. Di sekolah pun bahasa dan budaya Māori
diperkenalkan.
Terimakasih Informasinya sangat bermanfaat. ^_^
BalasHapusObat Tradisional Limfadenopati
Thank you for the information that has been given ^_^
BalasHapusObat Tradisional Selulitis